Rabu, 16 November 2011

Di Kedalaman Tubuhku Tumbuh Sebatang Pohon Api

Kuukir relief-relief doaku sebagai dinding rindu yang memanjang antara gigir pantai
laut utara hingga tepian laut selatan.Doa-doa yang kutitipkan pada tiupan angin
menerjang lapisan  selimut kabut dan jaring-jaring tetes gerimis yang merambat kebumi

Di kedalaman tubuhku tumbuh sebatang pohon dengannyala api ditiap dahan dan daunnya
menjulur kelangit memercikan letupan rindu tanpa Engkau tahu. menyala sepanjang malam
seperti kelip mercusuar di gisik-gisik yang asing tanpa kunang-kunang apalagi rembulan.
Pohon api itu lama mengunggu. Engkau menjadwalkan pertemuan itu, lihatlah !
Rohku termangu menunggu waktu, entah kapan lagi hinggan sepi tiarap dilorong jiwa.

relief-relief doaku terpahatdi antara gigir pantai laut utara hingga tepian laut selatan
jadwal perjumpaan itu sungguh janji yang merenungku membuat terjaga seperti serdadu
terkantuk-kantuk memeluk bedil senapan ditapal batas pertempuran

di kedalaman tubuhku pohon api itu tetap nyala mengasapkan riindu yang ungu
dihembus sayap angin sampai ketepi engkau bersemayam dikusirmu yang agung.

karya tinta emas Tjahjono Widarmanto
Surabaya, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar