Minggu, 27 Oktober 2013

Mengetahui Tanda-Tanda Hamil Kembar

Pada postingan sebelumnya saya telah membahas tentang Menginginkan Bayi Lahir Kembar nah, pada kesempatan kali ini ibudanbalita.net akan mencoba membahas mengenai Mengetahui Tanda-Tanda Hamil Kembar
Kehamilan kembar merupakan keistimewaan tersendiri bagi ibu hamil dan keluarga. Istimewa bukan hanya karena keadaan kembarnya, namun juga perhatian intensif yang harus diberikan bagi ibu hamil kembar.
Hamil kembar atau disebut juga kehamilan ganda atau kehamilan multipel, yaitu suatu keadaan terdapatnya dua janin atau lebih dalam rahim seorang ibu hamil.
Kehamilan kembar menjadi kebahagian tersendiri bagi calon ibu beserta keluarganya. Layaknya kehamilan tunggal, hamil kembar juga membutuhkan perhatian yang intensif.
Kehamilan kembar dinilai lebih berisiko ketimbang kehamilan tunggal, meski begitu calon ibu tidak perlu khawatir, kehamilan dan persalinan akan berjalan lancar bila selama masa kehamilan ibu hamil rajin memeriksakan kandungan dan mematuhi segala anjuran dari tenaga kesehatan.
Tanda-Tanda Hamil Kembar
Orang tua yang memiliki riwayat kembar kemungkinan besar akan mengalami kehamilan ganda ini. Untuk mengetahui kondisi kehamilan Anda, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan.
Berikut ini tanda-tanda kehamilan kembar yang bisa Anda amati :
  • Muntah-muntah atau morning sickness yang lebih parah. Kondisi ini dipengaruhi oleh kadar hormon hCG yang meningkat dua kali lipat dibanding kehamilan tunggal.
  • Pada trimester pertama berat badan meningkat cepat, kondisi ini bisa mengindikasikan bahwa ada lebih dari satu janin dalam kandungan.
  • Pada trimester kedua, Anda akan kesulitan bernapas, pembengkakan pada tangan dan kaki, pembesaran rahim yang tidak normal, anemia, cepat lelah, payudara membengkak, dan sering buang air kecil.
  • Rahim akan terus membesar seiring bertambahnya usia kehamilan. Pada kehamilan kembar rahim akan terleihat lebih besar dibanding kehamilan tunggal.
  • Meningkatnya kadar AFP (alpha fetoprotein).
  • Adanya dua detak jantung yang terpisah hingga usia kehamilan 12 minggu. Untuk memastikannya diperlukan pemeriksaan USG.
Pemeriksaan dengan USG dapat dilakukan sejak awal kehamilan. Bahkan jumlah embryo dan detak jantung janin yang kuat bisa dilihat 6 minggu sejak hari pertama menstruasi berakhir.
Perlakuan Terhadap Kehamilan Kembar
Perawatan kehamilan kembar tidak jauh beda dengan kehamilan tunggal. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secar rutin agar terhindar dari komplikasi yang muncul pada kehamilan kembar. Ibu hamil kembar dianjurkan untuk memeriksa kehamilan minimal 4 kali ke dokter kandungan atau bidan selama kehamilan.
Kehamilan kembar akan lebih sering melakukan kunjungan Antenatal Care agar kehamilan berjalan lancar sesuai saran dan petunjuk dokter atau bidan. Selain itu, perhatikan pula asupan makanan selama masa kehamilan. Konsumsilah makanan bergizi terutama yang mengandung zat besi dan asam folat. Selain itu, perhatikan pula jam istirahat Anda, usahakan Anda cukup tidur setiap harinya. Lakukan relaksasi dan senam hamil seijin dokter atau bidan. Melakukan yang terbaik selama kehamilan akan berdampak baik pula pada janin Anda.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Mitos dan fakta tentang seputar ASI

Dari dahulu sampai sekarang, banyak sekali beredar di kalangan masyarakat mitos-mitos tentang ASI, namun kali ini saya akan mencoba membahas beberapa mitos-mitos itu dan beberapa fakta mengenai ASI agar para Ibu hamil tahu dan mengambil tindakan yang tepat untuk si buah hatinya.

Berikut mengenai beberapa mitos dan fakta-fakta tersebut di antaranya :
Mitos : Menyusui menyebabkan payudara kendur.
Fakta : Payudara kendur disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan.

Mitos : Payudara yang berukuran kecil, tidak dapat menghasilkan banyak susu.
Fakta : Payudara kecil maupun besar sama-sama dapat menghasilkan banyak susu.

Mitos : Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui.
Fakta : Puting terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menyusu pada payudara, bukan pada puting.

Mitos : ASI pertama (yang berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi.
Fakta : ASI pertama (kolostrum) adalah zat terbaik bagi bayi.

Mitos : Kolostrum / ASI pertama adalah susu basi.
Fakta : Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh dan protein yang sangat kaya.

Mitos : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan makanan, yang lain boleh.
Fakta : ASI ekslusif berarti hanya memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.

Mitos : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan susu formula, lainnya boleh.
Fakta : ASI eksklusif berarti hanya boleh memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.

Mitos : ASI eksklusif tidak dapat di lakukan jika ibu bekerja.
Fakta : Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif.

Mitos : Hingga usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup bagi bayi.
Fakta : Semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan terpenuhi oleh ASI saja.

Mitos : Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi.
Fakta : Makanan padat tidak dapat diolah oleh usus bayi hingga usia 6 bulan.

Mitos : Pisang dapat membersihkan usus bayi.
Fakta : Pisang tidak dapat membersihkan usus bayi melainkan merusak, karena usus bayi belum sanggup mengolah makanan hingga usia 6 bulan.

Mitos : Susu formula sama baiknya dengan ASI.
Fakta : Tidak ada cairan lain apapun yang dapat menggantikan ASI.

Mitos : Susu formula membuat bayi lebih sehat.
Fakta : Hanya jika diberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan yang membuat bayi lebih sehat.

Mitos : Untuk perkembangan otak, susu formula lebih baik daripada ASI.
Fakta : ASI mengandung AA/DHA yang sangat penting bagi pertumbuhan otak.

Mitos : Kombinasi ASI dan formula adalah yang terbaik bagi bayi.
Fakta : Yang terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan adalah hanya menerima ASI saja.

Mitos : Jika ASI belum atau tidak lancar dapat digantikan dengan susu formula.
Fakta : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2×24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.

Mitos : Jika ASI belum keluar, tidak ada gunanya menyusui bayi.
Fakta : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2×24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.

Mitos : Sementara ASI belum keluar, bayi dapat diberikan susu formula atau madu.
Fakta : Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan risiko terganggunya usus bayi yang masih belum siap.

Mitos : Agar bayi tidak kuning dan tidak demam, dapat diberi makanan atau minuman lain sebelum ASI keluar.
Fakta : Bayi yang kuning harus banyak menerima sinar matahari pagi dan lebih sering diberi ASI.

Mitos : Jika bayi terus menangis berati ASI-nya kurang.
Fakta : Bayi menangis belum tentu lapar.

Mitos : Ibu yang banyak minum susu, akan menghasilkan banyak ASI.
Fakta : Banyaknya ASI yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu. Semakin sering bayi menyusu semakin banyak ASI yang dihasilkan.

Mitos : Agar menghasilkan banyak ASI, Ibu harus banyak makan sayuran.
Fakta : Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan.

Mitos : Jika ibu sakit, bayi akan tertular melalui ASI.
Fakta : Ketika sakita, tubuh ibu membuat zat kekebalan tubuh yang juga disalurkan kepada bayi melalui ASI sehingga bayi tidak akan sakit.

Mitos : Ibu yang kurang vitamin tidak dapat menyusui bayinya.
Fakta : Ibu yang kurus sekalipun tetap dapat menghasilkan banyak ASI asalkan sering menyusui.

Mitos : Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring.
Fakta : Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk ataupun berbaring.

Mitos : Bayi yang sedang sakit tidak boleh disusui.
Fakta : Bayi yang sedang sakit harus lebih sering diberi ASI.

Mitos : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan tidak akan merugikan.
Fakta : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.

Mitos : Bayi baru lahir perlu diberikan air teh agar memiliki tenaga.
Fakta : Pemberian air teh kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.

Mitos : Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk dapat menyusui bayi.
Fakta : Kecuali dalam situasi darurat, ibu yang baru melahirkan mampu menyusui bayinya segera, memeluk dan menyusui bayi adalah penghilang sakit dan rasa lelah ibu.

Mitos : Bayi baru lahir tidak dapat menyusu sendiri.
Fakta : Bayi memiliki naluri kuat untuk mencari puting dalam satu jam pertama setelah lahir.

Mitos : ASI belum keluar pada hari pertama setelah melahirkan.
Fakta : Meskipun tidak terasa, kolostrum (ASI pertama), akan keluar langsung setelah kelahiran. Jumlahnya sedikit, tapi cukup untuk kebutuhan bayi.

Mitos : Tidak ada gunanya menyusui bayi sejak kelahirannya.
Fakta : Kolostrum adalah cairan yang kaya dengan zat kekebalan tubuh dan zat penting lain yang harus dimiliki bayi. Bayi yang menyusui langsung akan merangsang ASI cepat keluar.

Mitos : Bayi harus dibungkus dan dihangatkan dibawah lampu selama dua jam setelah lahir.
Fakta : Bayi bukan anak ayam. Kehangatan terbaik bagi bayi diperoleh melalui kontak kulit bayi ke kulit ibu, karena kehangatan tubuh ibu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Kontak kulit bayi ke kulit ibu membuat ASI semakin cepat keluar.

Mitos : ASI pertama/kolostrum sangat sedikit, sehingga bayi lapar dan menangis.
Fakta : ASI pertama memang sedikit, tapi cukup untuk memenuhi perut bayi yang hanya dapat diisi sebanyak 4 sendok teh.

Mitos : Bayi menangis, pasti karena lapar.
Fakta : Bayi menangis bisa diakibatkan karena merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, merasa sakit, dan sebagainya, belum tentu lapar.

Mitos : Bayi menangis karena lapar perlu diberi makanan atau minuman lain.
Fakta : Jika bayi lapar, beri ASI lagi. Sering-sering diberi ASI tidak akan membuat bayi lapar.

Mitos : ASI yang penting hanyalah cairan yang berwarna putih.
Fakta : Kolostrum/ASI pertama (kekuningan/ tidak berwarna) adalah ASI yang paling penting untuk memberikan kekebalan kepada bayi. ASI yang berwarna putih adalah yang paling penting untuk kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama.

Mitos : Bayi kedinginan sehingga perlu dibedong.
Fakta : Bayi baru lahir memang mudah kedinginan, sehingga perlu dipeluk kontak kulit ke kulit, diberi topi, lalu ibu bersama bayi diselimuti. Bedong bayi terlalu ketat akan membuatnya lebih kedinginan.

Mitos : Kurang tersedia tenaga kesehatan sehingga bayi tidak dapat dibiarkan menyusu sendiri.
Fakta : Suami atau anggota keluarga ibu dapat membantu Inisiasi Menyusu Dini.

Mitos : Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya.
Fakta : Sementara sibuk, ibu bisa melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

Mitos : Ibu harus dijahit sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya.
Fakta : Sementara dijahit, ibu tetap dapat melaksanakan IMD.

Mitos : Bayi perlu diberikan suntikan vitamin K dan tetes mata segera setelah lahir.
Fakta : Benar, tapi dapat ditunda selama 1 jam hingga bayi selesai menyusu awal.

Mitos : Bayi harus segera dibersihkan setelah lahir.
Fakta : Ditunda 1 jam tidak akan mengubah berat dan tinggi bayi.

Mitos : Tenaga kesehatan belum sependapat tentang pentingnya memberi kesempatan IMD pada bayi yang lahir dengan operasi caesar.
Fakta : Mungkin, tapi adalah tugas orangtua untuk membela hak sang bayi. Tenaga kesehatan dapat diberi penjelasan, dan suami atau anggota keluarga dapat membujuk agar bayi di biarkan untuk IMD.

Mitos : Ibu belum bisa duduk/duduk miring untuk memberikan ASI.
Fakta : Siapa yang mengharuskan duduk? Bayi dapat menyusu pada saat tengkurap di dada ibu.