di usia yang belia, dia melawan penyakit yang tak bisa disembuhkan.
script ini ditulis berdasarkan buku hariannya dimana dia selalu menulis sampai tidak bisa memegang pena lagi yaitu pada usia 25tahun.,
"ibu, aku tidak bisa berjalan lagi. walaupun aku berpegangan pasti aku akan terjatuh. rasanya aku ingin melarikan diri agar tak menyusahkan ibu".
"Why did the disease choose me? I cannot carry it, if it’s just for the word 'fate'".
Seperti yang gue bilang tadi, dorama ini nyeritain perjuangan seorang Kitou Aya (15) yang menderita Spinocerebellar Degeneration Disease. Sebelum menderita penyakit ini, Aya adalah seorang anak yang enerjik, ceria, punya banyak temen, dan suka bermain basket. Belakangan, Aya seperti bermasalah dengan keseimbangannya. Dia sering jatuh sampai berdarah, yang membuat orang tuanya cemas. Karena ngerasa aneh dengan peristiwa 'jatuh' yang dialami Aya itu akhirnya sang ibu memutuskan untuk memeriksakan dia ke Rumah Sakit . Dari situlah orang tuanya tau kalo Aya menderita Spinocerebellar.
Dari penjelasan dokter, penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Jadi perlahan-lahan dia akan 'mematikan' saraf-saraf si penderita sampai penderita itu lumpuh dan tidak bisa bergerak extremitasnya. Aya, yang akhirnya diberi tahu tentang penyakitnya ngerasa hancur, kenapa penyakit itu memilih dirinya?
Tapi lama-lama dia sadar dan bangkit. Dia harus berjuang melawan penyakit itu. Dia harus tegar menghadapi pandangan orang-orang yang menatapnya dengan penuh kasihan melihatnya berjalan tertatih-tatih seperti orang lumpuh. Dia juga harus mengubur mimpinya untuk bisa bermain basket dengan teman-temannya seperti dulu. Dia menukar masa remajanya dengan segala macam rehabilitasi yang ia jalani di Rumah Sakit. She wrote her life in a diary day by day, since she can write well until she can't hold a pen and finally fell into deep sleep.
Erika Sawajiri as Kitou Aya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar