Released by: Warner Music Indonesia
Tidak bisa dipungkiri bahwa ketenaran single Dear God yang membawa nama Avenged Sevenfold masuk ke ranah mainstream. Track tersebut rasanya diketahui oleh semua orang. Lewat single terbarunya, apakah band ini termasuk bermain aman?Susah untuk menjawab pertanyaan tersebut. Karena bagi mereka yang mengenal Avenged Sevenfold sejak era Walking With The Fallen sudah bisa menebak bahwa sound yang diusung band ini cenderung melunak. Mengikuti keinginan pasarkah? Tapi yang jelasnya band ini basis massanya menjadi semakin meluas.
Satu yang tidak berubah dari ciri khas band ini adalah durasi! Tidak pernah ada lagu mereka yang dibawah durasi 5 menit! Menyambung era dari band-band rock dahulu yang penuh dengan melodi dan sound gitar yang disertai beberapa interlude. Begitu pula dengan track So Far Away ini. Durasi totalnya sepanjang 5. 26 menit.
Apa sebabnya durasi ini menjadi penting? Bagi track pop hal ini bisa mengundang kebosanan. Tetapi tidak dengan track ini. Rasanya 5 menit menjadi tidak terlalu panjang kala mengikuti cerita M. Shadows tentang perpisahan, tentang cerita yang tidak selesai. Disinilah istimewanya band ini, mampu membangun kadar emosi pendengar tanpa diusung kebosanan. Dengarkan bagian interludenya di menit ke 2.30! seakan member jeda sejenak untuk menghela napas dan mengikuti ceritanya lagi.
Mengapa track ini menjadi sangat emosional? Balik ke peristiwa yang terjadi di tahun 2008, semua orang kaget dengan peristiwa meninggalnya sang drummer, Jimmy “The Rev” Sullivan. Inilah bentuk obituari mereka. Mengingat seorang personil yang tidak lagi menjadi teman, tetapi sudah menjadi keluarga dan bagian kehidupan. Lirik Plans of what our futures hold, Foolish lies of growing old, It seems we’re so invincible, The truth is so cold,dengan tegas menyatakan itu semua.
Track ini ditulis sendiri oleh sang gitaris, Syniyster Gates, serta diproduseri oleh Mike Elizondo yang biasa bekerja sama dengan Dr. Dre dan Eminem. Banyak orang yang tidak menyangka bahwa track ini milik Avenged Sevenfold, karena sound yang dihasilkannya menjadi sangat mainstream. Seperti mendengarkan saudara kembar dari Nickelback.
Music Video yang dirilis pun menambah kekuatan kenangan track ini akan mendiang The Rev. dengan menampilkan flashback dari kehidupan semua personil, dan bagaimana keseharian mereka. Membuat semua orang yang mendengar dan menyaksikannya bisa merasakan bagaimana rasa kehilangan. Track ini pun menembus chart US Billboard Hot Mainstream Rock Tracks dan berada di posisi nomor 1. Seluruh dunia juga ikut merasakan kehilangan itu.
Inilah salah satu obituary terbaik yang pernah ada. Rest In Peace, The Rev. Cheers.
Lihat videonya.
Official Website
Tidak ada komentar:
Posting Komentar